Jumat, 19 Mei 2017

LAPORAN SOUND LEVEL METER



I.                   ]Judul Praktikum : Sound Level Meter

II.                Tujuan Praktikum :
a.       Mengukur Intensitas bunyi yang dihasilkan pada sebuah keseimbnagan
b.      Mengukur Intensitas bunyi pada suatu kawasan dalam waktu tertentu
III.             Landasan Teori
      Suatu sumber bunyi dapat terdengar berkat hambatan gelombang dalam atmosfer yang memisahkan sipendengar dari sumber tersebut dan gerak getar (Vibrasi). Sumber bunyi itu sendiri adalah apa yang dimana gelombang stasioner (Zemansky,1962;488)
 persatuan luas yang dipindahkan oleh gelombang melewati atau kepermukaan. Kita dapat menuliskannya dengan
I= P/A
Dimana P adalah laju perpindahan energy (Daya) gelombang bunyi dan A luas permukaan interupsi bunyi. Sebagaimana akan kita turunkan sebentar lagi, intensitas I berkaitan dengan amplitude perpindahan Sm gelombang bunyi dengan
I= ½ l v w2Sm2
                                                                                                (Halliday,2010;487-488).
      Karena rentang ini sangat lebar, maka akan sangat tepat untuk menggunakan skala logaritma, dimana level bunyi B (Huruf Yunani Beta) didefinisikan oleh persamaan :
B= 10 log ()
Konstanta Io adalah intensitas acuan yang intensitas dalam watt permeter persegi yang bersesuaian dengan level bunyi B. Dimana B diukur dalam decibel (dB). Pada skala ini, ambang kesakitar (I=1,00 w/m2 ) adalah level bunyi B= 10 log n w/m2) / (10-12  W/m2 )] = 10 log (1012) = 120 dB dan ambang pendengaran adalah B == 10 log [(10-12 w/m2) / (10-12 w/m2) 0 dB, Jika telinga kita terlalu lama mendengarkan bunyi degan level bunyi yang tinggi, telinga kita sangat mungkin mengalami kerusakan.Penutup telinga sebaiknya dikenakan ketika level bunyi melebihi 90 dB (Jewett.2014;790).
        Dalam konteks ini, mendeteksi keras-lemahnya bunyi dapat dilakukan jika telah tersdia alat ukur intensitas bunyi yang akurat. Sound Level Meter (SLM) sebagai alat ukur intensitas bunyi, diaman rancang bangun alat ini mampu menerima bunyi dari speaker secara langsung dan diterima oleh transduder dengan menggunakan sensor mic-condenser yang diproses oleh mikrokontroler menggunakan AT mega 16.
       Desibel adalah satuan yang digunakan untuk menyatakan kuantitas elektrik dari perubahan kuatlemahnya amplitude gelombanh sinyal suara yang didengar oleh telinga manusia. Jangkauan kuantitas yang ada pada ilmu akustik. Level kuantitas ditetapkam sebagi logaritma basis 10 dari rasio kuantitas energy dengan nilai kuantitas referensi standard. Walaupun level sebenarnya adalah kuantitas yang tak berdimensi, tetapi diberikan unit bel sebagai penghormatan kepada Alexander Graha, Bel. Pada umunya penggunaanya lebih praktis dengan decibel (dB), diaman 1 desibel nilainya sama dengan 0,1 Bel. Levelnya biiasanya disimbolkan dengan huruf L dengan hurug subscript disebelah kanannya untuk menunjukan kuantitas level yang disimbolkan (Tuwaidan,2015 :38).


IV.             Alat dan Bahan
1.      Sound Level Meter
2.      Stopwatch
3.      Sumber Bunyi

V.                Prosedur Kerja
1.      Ukurlah Intensitas bunyi yang dikeluarkan oleh suatu sumber bunyi dengan jarak 30cm dan Sound Level meter.
2.      Lakukan langkah a sebanyak 5 kali, catat hasil pengukuran pada table.
3.      Setelah didapatkan pengukuran hitung rata-rata pengukuran, ketidakpastian serta ketidakpastian mutlak dari percobaan tersebut.
4.      Ukurlah Intensitas bunyi yang dikeluarkan oleh suatu sampul kawasan.
5.      Lakukan perhitungan tingkat kebisingan oleh kawasan percobaan selama 15 menit dengan jeda waktu selama 3 menit sesuai table yang diberikan.
VI.             Hasil dan Pembahasan

6.1.Hasil
1.      Pengukuran Intensitas pada sebuah sumber bunyi
Percobaan
Jumlah sumber bunyi
Intensitas Bunyi
1
30 cm
69,4 dB
2
30 cm
73 dB
3
30 cm
72,8 dB
4
30 cm
71,3 dB
5
30 cm
79 dB
Sumber : Handphone
2.      Pengukuran Intensitas Bunyi pada sebuah kawasan
menit
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Nilai (dB)
73
75,7
75,5
81,9
89,1
71,5
85,7
73,4
74,1
79,1
80,3
74,8
72,2
79,9
72,1


        
6.2.Pembahasan
                  Pada percobaan kali ini kami melakukan percobaan Sound Level Meter. Sound Level Meter. Sound Level meter ialah suatu alat yang digunakan untuk mengukur kebisingan,suara yang tak dikehendaki, atau yang menyebabkan rasa sakit tekinga. Percobaan ini memaparkan tentang mengukur Intensitas bunyi yang dihasilkan pada sebuah kebisingan. Dan mengukur Intensitas bunyi pada suatu kawasan dalam waktu tertentu, gelombang bunyi adalh gelombang longitudinal yang dapat menjalar melalui benda padat, cair maupun gas.
                 Pada percobaan ini kami melakukan pengukuran suara dengan jarak 30 cm. Percobaan ini kami lakuakn sebanyak 5 kali. Pada percobaan ini sebagai sumber bunyi adalah Handphone. Didapatkan hasil pengukuran pertama adalah 69,4 db, hasil pengukuran kedua 73 dB, ketiga 72,8dB keempat 71,3 dB dan hasil pengukuran kelima 79dB. dengan bunyi yang sama di dapatkan Intensitas bunyi yang berbeda-beda dikarenakan kebisingan pada tempat itu berbeda.
                Pada percobaan selanjutnya kami mengukur kebisingan pada suatu kawasan tertentu dan dalam waktu yang telah ditentukan. Tempat yang dijadikan untuk melakukan percobaan adalah di depan Laboratorium kimia fakultas Sains dan teknologi. Percobaan kami lakukan sebanyak 15 kali. Pada mmenit pertama kami dapatkan  hasil 73 dB, menit kedua dengan hasil 75,7 dB. ketiga 75,5dB keempat 81,9dB. kelima 89,1 dB. keenam 71,5 dB. ketujuh 85,7 dB. kedelapan 73,4 dB kesembilan 74,1 dB kesepuluh 79,1 dB. kesebelas 80,3 dB, keduabelas 74,8 dB. ketigabelas 72,2 dB. keempat belas 79,9 dB. dan pada menit terakhir didapatkan hasil 72,1 dB. Faktor yang mempengaruhi perbedaan setiap menitnya adalah gelombang longitudinal yang diterima oleh alat ukur Sound Level Meter berbeda sehingga didapatkan hasil yang berbeda pula.

VII.          Kesimpulan
1.      Gelombang bunyi merupakan gelombang Longitudinal yang dapat menjalar melalui benda padat,cair, maupun gas.
2.      Rumus f= 1/T
f = frekuensi
T = Perioda

TI = 10 log 1/1o

TI = Taraf Intensitas bunyi (dB)
I  = Intensitas Bunyi (w/m2 )
Io = Intesitas ambang = 10-12 (w/m2 )
3.      Tipe gelombang Longitudinal
a.       gelombang mekanik
b.      gelombang elektromaknetik
c.       gelombang Materi
4.      Sifat – sifat gelombang bunyi
a.       Pemantulan Gelombang Bunyi
b.      Pembiasan gelombang bunyi
c.       difraksi gelombang bunyi
d.      Interferensi gelombang bunyi
e.       pelayangan gelombang bunyi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PPT Analisis hubungan Antara gaya dengan Getaran Pada pegas

https://drive.google.com/open?id=1iNUCCIi8rqGBRBAq1sWuaX0toQiKPBU0